Bacaan :
MAZMUR 133 : 1-3
[1] Nyanyian ziarah Daud.
Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya,
apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
Dalam kehidupan, Tuhan mau kita hidup bersama bersatu / unity.
Namun kenyataannya tidak mudah di lakukan. Banyak terjadi konflik dengan teman, pasangan, keluarga.
Konflik memiliki arti perselisihan / pertengkaran.
Di saat kita mengalami konflik, Tuhan mendidik kita untuk meresponi masalah dengan benar. Dididik karakter kita.
Bagaimana mengatasi konflik ? Yaitu dengan RUKUN dan DAMAI.
RUKUN ADALAH KEHENDAK TUHAN.
MAZMUR 133 : 1-3
[1] Nyanyian ziarah Daud.
Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya,
apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
[2] Seperti minyak yang baik di atas kepala
meleleh ke janggut,
yang meleleh ke janggut Harun
dan ke leher jubahnya.
[3] Seperti embun gunung Hermon yang turun
ke atas gunung-gunung Sion.
Sebab ke sanalah Tuhan memerintahkan berkat,
kehidupan untuk selama-lamanya.
---> Minyak berbicara tentang pengurapan Tuhan yang memampukan kita melakukan kehendak Tuhan yaitu KERUKUNAN.
---> Embun berbicara BERKAT KEHIDUPAN.
***Rukun harus di mulai dari hati kita.***
Seberat apapun masalah yang di hadapi, hati kita harus damai dan rukun.
KUNCI KITA DAPAT MENGATASI KONFLIK ADALAH RUKUN , artinya :
1. RAIH HIKMAT TUHAN.
Amsal 9 : 10
[10] Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.
Hikmat Tuhan harus di usahakan dan di upayakan, yaitu dengan TAKUT AKAN TUHAN ( menjauhi perbuatan dosa ).
Manusia cenderung untuk membela diri ketika mengalami konflik.
Ketika menghadapi konflik, juga banyak ide / solusi datang yang justru hanya untuk memuaskan kedagingan kita.
Oleh karena itu disinilah pergumulan kita untuk memilih kedagingan atau takut akan Tuhan.
Ketika kita memilih takut akan Tuhan, HIKMAT TUHAN akan turun.
Sangatlah penting HIKMAT TUHAN saat sedang menghadapi konflik.
Ketika kita dalam masalah di kehidupan, termasuk konflik dengan sesama. Panduan penyelesaian yang tepat saat menghadapi masalah ada dalam ALKITAB.
Bukan mencari jawaban penyelesaian dengan datang kepada manusia.
Banyak juga orang di sekitar kita yang kita minta datangi untuk konsultasi, akhirnya memberi nasehat yang tidak benar / menyesatkan.
Mazmur 1 : 1
[1] Berbahagialah orang
yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,
dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
Orang fasik dalam alkitab sebagai orang yang tidak beriman ( orang yang tau firman tetapi tidak melakukan nya ). Di lukiskan sebagai orang yg suka menyombongkan diri, mencari kesalahan orang lain, serakah.
***Lewat konflik kita di didik untuk BERDOA mencari Hikmat Tuhan. Dan kita dapat berkat yaitu semakin mengenal lebih dalam pribadi Tuhan dan mengenal jalan-jalan Tuhan.***
2. UTAMAKAN PENERIMAAN.
Setiap manusia diciptakan berbeda. Salah satu alasan kita mengalami konflik karena kita merasa berbeda satu dengan yang lain dan berlawanan satu dengan yang lain.
Roma 15 : 7
[7] Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah.
Perbedaan bukan alasan untuk semakin menjauhkan hubungan saat menghadapi konflik.
Manusia dalam Alkitab digambarkan seperti benih.
Akan tetapi ketika kita menerima perbedaan itu, benih itu bertumbuh dan berbuah.
Penerimaan perbedaan mendatangkan keterbukaan.
Kita boleh membenci kesalahan atau perbuatan dosa nya, tetapi kita tidak boleh membenci pribadinya.
Dan ketika kita mau mengasihi pribadinya, ada keterbukaan yang membuat kita mengenal pribadinya, mengetahui dan mengerti apa yang sedang dialami atau yang menjadi sumber konflik nya.
Seperti Yesus menerima kita apapun dosa yang kita perbuat dengan kasih dan kehangatan Nya.
Dengan kita menerima perbedaan, kita memuliakan Bapa di Surga. Sebab penerimaan perbedaan adalah suatu kasih karunia ( Grace ).
KASIH ITU MEMBERI.....MEMBERI TELINGA UNTUK MENDENGARKAN, dan MEMBERI PENGAMPUNAN.
Ketika kita meresponi konflik dengan keterbukaan dan kerukunan membuat kita menerima berkat kebahagiaan dan kesuksesan dalam kehidupan. Karakter kita menjadi cantik.
3. KALAHKAN EGOISME
Egoisme artinya ketika kita memaksakan diri untuk menjadi yang paling utama atau menjadi yang terpenting daripada kepentingan orang lain, dan ke egoisan dapat memunculkan konflik.
Manusia pada dasarnya egois.
Filipi 2 : 4
[4] dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
Ketika kita mengenal kebenaran, kebenaran itu memerdekakan kita dari keEgoisan.
Untuk menjaga kerukunan adalah ketika kita mau mendahulukan kepentingan orang lain.
Pernikahan adalah wadah untuk kita di tuntut menjadi dewasa dan di paksa untuk lebih memperhatikan dan mengutamakan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri.
Berkat yang kita terima ketika kita mau mengalahkan ke egoisan adalah hidup rukun, menjadi lebih UNITY dan hidup nyaman. Dan tujuan hidup menjadi mudah tercapai.
Keluarga yang sehat tanda nya MUDAH DIAJAK KERJASAMA / UNITY.
4. UPAYAKAN PERDAMAIAN
Roma 12 : 18
[18] Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!
Semakin lama hidup semakin susah untuk hindari konflik. Apalagi yang sudah menikah.
Hidup dengan damai artinya mengejar kedamaian dengan mengambil inisiatif lebih dahulu dengan orang yang sedang konflik dengan kita, sesulit apapun.
Ada bagian yang Tuhan mau kita bertindak. Setelah dapat hikmat Tuhan, bertindaklah. Sebab iman tanpa perbuatan akan mati.
Menyelesaikan konflik juga membuang jauh kemarahan.
Mengambil keputusan untuk tidak mengijinkan yang haram ( kecewa , sakit hati , kepahitan ) tinggal dalam hidup kita.
Kecewa , sakit hati, kepahitan mampir boleh, akan tetapi jangan sampai menginap, apalagi tinggal di dalam hati kita.
Orang yang tidak mau mengampuni, maka tidak membawa kesembuhan di dalam dan di luar.
Pengampunan memberi kebahagiaan ke dalam dan keluar :
—>Pengampunan membawa kita pada kebebasan.
—>Pengampunan justru baik untuk kesehatan kita.
—>Pengampunan membuka pintu berkat Tuhan.
Hati-hati dengan kata yang tajam dan melukai. Karena perkataan yang melukai sangat susah sembuhnya.
Hati-hati juga dengan perilaku kita.
5. NEVER STOP LEARNING.
Amsal 19 : 2
[2] Tanpa pengetahuan kerajinan pun tidak baik;
orang yang tergesa-gesa akan salah langkah.
Untuk segala sesuatu yang ingin kita kuasai, maka kita harus terus belajar.
Kala kita ingin menguasai menjalin hubungan / releationship yang baik terutama dalam kehidupan berkeluarga, harus belajar menyelesaikan konflik.
Begitu juga dalam dunia kerja yang menghubungkan berbagai generasi, belajar untuk menyatukan gap.
Di gerejalah kita belajar menjadi karyawan, pemimpin, anak , suami , istri yang alkitabiah.
----+ Tuhan Yesus Memberkati +-----
Selamat beribadah
Dan
Selamat melayani Tuhan