Bacaan :
Yehezkiel 36 : 26-27
[26] Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
[27] Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.
Tuhan memberikan HATI YANG BARU.
Kalau kita perlu musim yang baru, kita perlu hati yang baru. Bukan diperbaharui.
Amsal 24 : 10
[10] Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan,
kecillah kekuatanmu.
Yosua 1 : 9
[9] Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi.”
→ Yosua adalah hamba yang setia. Sebagai pemimpin yang harus selalu inisiatif. Dalam kisah tersebut, ada 4 kali pernyataan bahwa Yosua merasa ketakutan.
Apapun janji Tuhan pada kita, kalau kita pakai hati yang lama ( hati yang keras ) / tidak ada HATI YANG BARU, membuat hidup kita tidak dapat maksimal, membuat hidup kita tidak akan maju.
Seperti seorang penabur benih, yang menaburkan benih di :
● Tanah keras pinggir jalan → Hasil habis.
● Tanah berbatu → hasilnya layu dan kering
● Tanah semak duri → hasilnya Mati
● Tanah yang baik → hasilnya 100x 60x 30x
Tanah yang baik lah yang dapat menerima Firman, dan firman itu bekerja dan bertumbuh dalam hidup kita.
KEGAGALAN hidup kita problemnya dari HATI YANG KERAS !!!
HIDUP KITA NAIK ATAU TIDAK TERGANTUNG RESPON KITA DALAM MENGERJAKAN KESEMPATAN DENGAN BAIK ATAU TIDAK.
Contoh nya dalam hal keberhasilan pekerjaan. Bukan hanya sekedar di modali orang tua.
Kalau kita bekerja juga bukan tergantung klaim janji Tuhan, tetapi juga perlu good sign kepada orang lain untuk mempromosikan hidup kita.
Mari kita renungkan kalau Tuhan taruh sesuatu, akan menjadi apa.
TUHAN MAU HATI YANG BARU YANG MENGHASILKAN.
PENTINGNYA HATI !!!
Dalam berbagai hal ( pekerjaan, rumah tangga ), perlu kelembutan hati untuk di bentuk di perbarui oleh Firman Tuhan. Sehingga keluar air kehidupan.
—● HATI YANG KERAS●—
Hati yang keras berasal dari proses ke-kecewa-an.
Rasa kecewa mendorong pada kepahitan dan membuat hati yang keras.
Mazmur 95 : 8
[8] Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba,
seperti pada hari di Masa di padang gurun,
Contoh : orang Israel yang mengalami penderitaan selama keluar dari tanah Mesir. Mereka menantikan mesias. Tetapi karena kekerasan hati, membuat mereka menolak Yesus.
Apakah hati kita diisi dengan luka hati atau rasa syukur ???
JANGAN SIMPAN KE-KECEWA-AN DI DALAM HATI.
SEGALA PERKARA YANG TIDAK BAIK CEPAT DILUPAKAN.
Biarlah setiap kita masuk masa tua dengan hati penuh sukacita.
Apa yang menjadi penyebab akar kepahitan :
🏵1. Kekecewaan dengan keadaan hidup nya.
Rut 1 : 20-21
[20] Tetapi ia berkata kepada mereka: “Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku.
[21] Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong Tuhan memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena Tuhan telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku.”
Terkadang dalam kehidupan orang dapat menahan penderitaan. Namun daya tahan seseorang bisa ada batasnya.
Contoh nya seperti firman ( ayat 21 ) kekecewaan Naomi terhadap keadaan.
Iblis menunggu untuk mengintimidasi hati kita dengan perasaan "kamu adalah orang yang gagal".
BENTENGI PIKIRAN KITA DENGAN PERCAYA BAHWA SAYA MENYEMBAH BAPA YANG BAIK.
Apabila alami kecewa pada keadaan hidup , yang kita lakukan adalah :
→ Intropeksi diri
" Apakah ada hidup kita yang bocor.
Jangan sampai kita kecewa kepada Tuhan.
🏵2. Kecewa dengan diri sendiri.
1 Raja-raja 19 : 4
[4] Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: “Cukuplah itu! Sekarang, ya Tuhan, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku.”
Pernahkan kita bercermin dan merasa diri kita tidak benar , loser , dsb.
Kecewa pada diri sendiri timbul karena kita tidak mampu menyalahkan Tuhan atau orang lain. Maka kita menyalahkan diri sendiri.
Berdamailah dengan diri anda sendiri.
Berhenti-lah menyalahkan dan mengasihani diri sendiri !!!
RASA KECEWA PADA DIRI SENDIRI ADALAH DORONGAN DARI IBLIS.
SEBAB FIRMAN TUHAN BERKATA "KITA BERHARGA DI MATA TUHAN".
🏵3. Kecewa melihat kemujuran orang fasik.
Mazmur 73 : 13-14
[13] Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih,
dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah.
[14] Namun sepanjang hari aku kena tulah,
dan kena hukum setiap pagi.
Yang merasa kecewa dalam kisah firman diatas adalah seorang penyembah.
Bahkan kekecewaan melihat kemujuran orang fasik dapat membuat seorang penyembah dan pelayan Tuhan mundur dari Tuhan.
Visi nya dekat pada Tuhan, tapi hatinya di luar / dunia. Maka pikiran nya mulai terganggu dengan benda-benda duniawi yang dimiliki orang lain.
Ketika kita focus pada Tuhan, hidup kita pun diberkati. Sebab Tuhan tidak pernah lalai memberkati hamba Nya yang setia.
MATA KITA JANGAN TERTUJU PADA ORANG, TETAPI TERTUJULAH KEPADA TUHAN DAN JANJI TUHAN.
🏵3. Kecewa dengan manusia.
2 Samuel 17 : 23
[23] Ketika dilihat Ahitofel, bahwa nasihatnya tidak dipedulikan, dipasangnyalah pelana keledainya, lalu berangkatlah ia ke rumahnya, ke kotanya; ia mengatur urusan rumah tangganya, kemudian menggantung diri. Demikianlah ia mati, lalu ia dikuburkan dalam kuburan ayahnya.
→ Dalam hidup Ahitofel penuh dengan kekecewaan. Kekecewaan yang terpendam, dapat meledak ketika terjadi penolakan.
Dalam kehidupan kita bisa dikecewakan oleh orang lain.
Apakah kita akan pikul beban kecewa itu seumur hidup kita ???
KALAU KITA TIDAK MAU KECEWA, HARAPAN KITA KEPADA ORANG PERLU DITATA UNTUK TIDAK MENUNTUT TERLALU TINGGI.
JANGAN TERLALU PERFECTIONIST TERHADAP ORANG LAIN.
Mazmur 73 : 16-17
[16] Tetapi ketika aku bermaksud untuk mengetahuinya,
hal itu menjadi kesulitan di mataku,
[17] sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah,
dan memperhatikan kesudahan mereka.
Keluaran 15 : 23-25
[23] Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara.
[24] Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: “Apakah yang akan kami minum?”
[25] Musa berseru-seru kepada Tuhan, dan Tuhan menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan Tuhan ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah Tuhan mencoba mereka,
SOLUSI MENGHADAPI KEKECEWAAN yaitu :
●●●» Pembebasan kekecewaan yang sesungguhnya ada dalam hadirat Tuhan dan pandang salib Kristus.
—+ Tuhan Yesus memberkati +—
Selamat Beribadah
dan
Selamat Melayani Tuhan