Mengapa Penguasaan diri harus kita miliki ?
1. Karena orang yang tidak bisa menguasai diri ditolak Tuhan.
1 Korintus 9 : 27
[27] Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
⚠️ Pemberitaan injil bukan sekedar pemberitaan firman semata. Tetapi kita harus melakukan firman tersebut yaitu mengendalikan emosi dan perasaan kita.
Mengendalikan atau menguasai diri adalah menahan sesuatu yang dapat merusak diri kita atau merusak / menyakiti orang lain.
( = Menahan sesuatu yang dapat menyakiti orang lain. )
Kalau kita sudah mengerti firman Tuhan, hendaknya kita harus bersikap tegas pada diri kita sendiri dalam melakukan firman Tuhan.
Memiliki ketegasan punya prinsip pegang teguh Firman Tuhan.
Sekalipun orang berbuat tidak baik / berbuat jahat kepada kita, kita harus belajar mengendalikan diri.
Perlu latihan dalam pengendalian diri.
Karena mengendalikan diri tidak mudah, tidak bisa instant berubah. Perlu kesetia-an, perjuangan dan kesabaran untuk belajar mengendalikan diri, vomtohnya dari emosian, rakus, omong negatif / nggosip, merokok, dsb.
Saudara.....
Dalam latihan, kalau kita mengandalkan kekuatan diri kita, tidak akan bertahan lama pun kita bisa gugur jatih lagi ke dalam dosa.
Seperti anak kecil, orang tuanya harus terus mendukung mendisiplinkan anak untuk membentuk nya menjadi anak yang berkepribadian baik.
Sebagai orang tua, kita juga harus konsisten mendidik membiasakan anak rajin belajar. Tidak bisa dibiarkan terus menerus kemalasan anak.
Seperti halnya kebiasaan buruk kita, tidak akan bisa hilang apabila kita malas berlatih mengendalikan diri.
Tuhan menciptakan manusia itu bisa menguasai keadaan.
Maka JANGAN SAMPAI KITA KALAH DENGAN KEADAAN.
Jangan sampai kita lebih suka menyalahkan orang dan tidak bisa interopeksi diri.nya sendiri.
Yakobus 3 : 3-6
[3] Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
[4] Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi.
[5] Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar.Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.
[6] Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.
Saudara.....
Jika Lidah kita seperti api Surga, maka akan memberi kesejukan bagi banyak orang. Perkatakan yang keluar adalah perkataan yang memberkati orang-orang dengan perkataan positif kita.
Contoh :
pertengkaran antara 2 orang. Pertengkaran itu dibutuhkan 2 orang gila. Maka kendalikan diri kita untuk mengalah diam agar pertengkaran tidak berlanjut dan kita ikut menjadi salah satu orang gila.
Matius 5 : 37
[37] Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Mazmur 141 : 3
[3] Awasilah mulutku, ya Tuhan,
berjagalah pada pintu bibirku!
Kita tidak mampu sendiri, kita perlu Roh Kudus untuk menegur dan mengingatkan kita agar tidak berbicara kebablasan.
Saudara, kita sudah memasuki Tahun Pey hingga 10 tahun ke depan mulut kita harus dijaga.
Orang yang tidak bisa mengendalikan diri tidak dapat pikul salib.
Keinginan - emosi - dll, smua diluapkan dengan tidak baik, tidak memperdulikan perkataan nya bisa menyakiti orang lain.
Belajarlah dari Daud.
Daud juga punya karakter emosian, juga mudah tersulut emosi dari perkataan hasutan orang.
Hingga Goliath yang tubuhnya raksasa pun ditantang Daud, meskipun tubuhnya Daud kecil.
Tetapi saat Daud diusik oleh Saul, Daud bisa menahan diri, berkata tidak akan mengusik orang yang diurapi Tuhan.
Mengapa ?
→ Karena Daud mau belajar, mau melewati proses, mau pikul salib, dan mau dibentuk firman Tuhan.
→ Karena Daud memiliki keintiman dengan Tuhan. Maka punya pengendalian diri yang kuat.
Saudara Tuhan mau kita berhati-hati dengan pengendalian diri kita. Tidak bisa instant berubah dari manusia lama kita yang tidak bisa mengendalikan diri menjadi manusia baru yang bisa mengendalikan diri. Perlu proses waktu.
Sebab keinginan daging dan keinginan dosa itu ada kuasa nya yang mengikat.
Maka berhati-hatilah !!!
Contoh : perokok perlu komitmen dan proses untuk berhenti merokok. Begitu pula dengan emosi kita.
KEINTIMAN KITA DENGAN TUHAN LAH YANG AKAN MENARIK KITA LEPAS DARI KUASA DOSA DAN KUASA DAGING.
2. Karena orang yang tidak bisa mengendalikan diri tidak punya tembok pertahanan dan akan kalah dengan keadaan.
Amsal 25 : 28
[28] Orang yang tak dapat mengendalikan diri
adalah seperti kota yang roboh temboknya.
Contoh seperti rumah perlu tembok dan pagar yang kokoh untuk pertahanan.
Begitu pula dalam diri kita perlu penguasaan diri untuk pertahanan diri.
Hati-hati jika kita tidak mempunyai tembok pertahanan.
Ketika kita tidak dapat mengendalikan diri, maka kita akan jatuh.
Amsal 16 : 32
[32] Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan,
orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.
Orang yang bisa mengendalikan diri pasti mau mengalah. Bisa merebut kota tanpa harus ada korban berjatuhan.
Ketika kita dapat mengendalikan diri, kita juga mengakui Tuhan berdaulat dalam hidup kita.
3. Karena orang yang tidak bisa menguasai diri, tidak mendapat Mahkota Abadi.
1 korintus 9 : 25
[25] Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.
Kita melayani Tuhan untuk mahkota yang kekal. Kita harus bisa berdamai dahulu dengan diri kita sendiri. Baru bisa menjadi berkat untuk kemuliaan nama Tuhan.
Maka mulai BERUSAHA-LAH INTIM DENGAN TUHAN.
---+ Tuhan Yesus Memberkati +---