Gereja diciptakan untuk hidup sama seperti Kristus telah hidup, apa yang Yesus Kristus lakukan ketika Ia masih berada di dunia? Alkitab menyatakan: “Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.”(Matius 9:35). Artinya gereja diciptakan untuk memberitakan Injil Kerajaan.
Ada dua pesan Tuhan yang kuat akhir-akhir ini yaitu:
- Kedatangan Tuhan Yesus sudah sangat-sangat-sangat dekat.
- Hari-hari ini kita sedang memasuki satu penuaian jiwa besar-besaran
Yesus berkata di dalam Matius 7:21, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.” Agar jiwa-jiwa diselamatkan maka kita harus memberitakan Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya. Memberitakan Injil itu merupakan kesempatan emas yang Tuhan sediakan bagi kita, namun kenyataannya adalah tidak sedikit orang Kristen telah melakukan kebodohan, sehingga mereka kehilangan kesempatan emas ini. Rasul Paulus menulis, “Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.” (Efesus 5:17)
KETELADANAN FILIPUS MENJADI PELAJARAN BERHARGA BAGI KITA
Di dalam Kisah Para Rasul 8:26-39 diceritakan bahwa Filipus diperintahkan oleh Roh Kudus untuk memberitakan Injil Yesus kepada seorang sida-sida dari Etiopia, dia adalah pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, Ratu Negeri Etiopia yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah. Filipus taat dan akhirnya sida-sida itu percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah dan memberikan dirinya dibaptis, lalu ia pulang dengan suka cita.
Melalui pengalaman Filipus tersebut, ada lima pelajaran praktis yang dapat kita ambil supaya kita tidak kehilangan kesempatan emas itu, yaitu:
1. Beberapa kesempatan jika terlepas akan hilang selamanya
Karena mereka datang dari belahan dunia yang berbeda, sangat mungkin itu adalah satu-satunya kesempatan Filipus bertemu dengan orang Etiopia itu dan Filipus tidak mau menyia-nyiakan kesempatan emas untuk melakukan kehendak Tuhan. Mungkin juga di dalam hidup kita, hari ini kita bertemu dengan seseorang yang tidak akan pernah kita temui lagi, gunakanlah kesempatan emas itu dengan sebaik-baiknya.
2. Beberapa kesempatan lebih besar daripada yang tampak pada awalnya
Awalnya Filipus taat terhadap perintah Tuhan yaitu hanya memberitakan Injil. Tapi kita harus ingat bahwa orang Etiopia itu adalah orang penting, pembesar, dia adalah orang yang berpengaruh di kerajaannya. Bayangkan jika ia bersaksi tentang Kristus kepada bangsanya, bukankah akan berdampak sangat besar? Saudaraku, kita tidak tahu bahwa orang yang kepadanya telah kita beritakan Injil pada hari ini, pada suatu hari kelak ia bisa menjadi orang yang mempunyai pengaruh di bangsa ini maupun di bangsanya. Oleh karena itu gunakanlah kesempatan emas itu sebaik-baiknya.
3. Beberapa kesempatan menghasilkan buah bagi Kerajaan Allah
Filipus baru saja memberitakan tentang Kristus kepada orang Etiopia. Ketika ia melihat genangan air, ia langsung minta dibaptis. Memang itu kejadian yang langka dan kita tidak selalu bisa mengalami kejadian seperti itu. Namun mungkin Saudara tidak menyangka bahwa dunia ini penuh dengan orang yang frustasi, tidak bahagia dan mereka tidak tahu bahwa ada sesuatu yang perlu mereka ketahui yaitu berita Injil. Banyak orang yang tidak mengerti bahwa Injil itu bukan opini orang Kristen, Injil itu adalah pesan Allah karena di dalam Injil itu ada berita tentang dosa, ada berita tentang pengampunan dosa, ada berita tentang kesembuhan dan pemulihan dan semua orang membutuhkan berita itu. Untuk itu marilah kita beritakan Injil melalui sosial media seperti Twitter, Facebook, Path dan lain-lain dengan cara yang bijaksana. Gunakanlah kesempatan emas itu sebaik-baiknya.
4. Tuhan memberikan kesempatan khusus kepada mereka yang berkomitmen dan siap
Mungkin saat itu ada orang Kristen lainnya, tapi jelas Tuhan memilih Filipus untuk berbicara kepada orang Etiopia itu. Pengetahuan Filipus tentang Alkitab tidak diragukan lagi, itulah salah satu alasan mengapa Tuhan memakai dia dan bukan yang lain. Bagaimana dengan saudara dan saya? Jika kita mau dipakai oleh Tuhan marilah kita berkomitmen dan terus mempersiapkan diri dengan membaca Alkitab setiap hari dan terus mempelajari Alkitab. Kita bersyukur di wadah ini Tuhan memberikan kesempatan untuk kita belajar Firman Tuhan melalui kelas-kelas KOM seri 100, 200, 300 dan sebentar lagi akan dilaunching KOM seri 400. Gunakanlah kesempatan emas itu sebaik-baiknya.
5. Setiap kesempatan haruslah bertujuan mengarahkan orang kepada Kristus
Akan mudah bagi Filipus untuk membuang kesempatan seumur hidupnya dengan membicarakan masalah-masalah yang kurang penting, misalnya membicarakan masalah politik atau kehidupan orang-orang kaya di Etiopia dan lain sebagainya. Namun bukan itu yang terjadi, Filipus tetap berpusat pada tujuan dan menjadikan Yesus sebagai topik percakapan. Ada tertulis: “Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.” (Kolose 3:17). Tidak salah jika hari ini kita mau berbicara tentang hobi kita atau tentang isu-isu yang sedang hangat, tetapi ada hal yang jauh lebih penting untuk kita beritakan yaitu Injil Kristus. Gunakanlah kesempatan emas itu sebaik-baiknya.
APA YANG MEMBUAT KESEMPATAN EMAS ITU TERLEWATKAN?
1. Kita punya luka yang belum sembuh dan kebutuhan untuk disembuhkan.
Ketika seseorang hatinya terluka seperti ada kepahitan, kebencian, dendam, trauma dan lain sebagainya maka ia mempunyai kebutuhan untuk disembuhkan. Selama luka itu belum sembuh maka ia bisa kehilangan kesempatan emas itu. Oleh karena itu pelayanan konseling dan tenaga konselor yang terlatih menjadi sangat dibutuhkan.
2. Banyak orang merupakan aktor yang ulung
Banyak orang berusaha menutupi luka batinnya atau masalah yang sedang dihadapinya, karena ia merasa malu atau aib untuk menceritakan keadaan yang dialaminya. Akhirnya mereka menggunakan topeng rohani, dan dengan menggunakan topeng rohani itu akan membuat jiwanya letih sehingga ia bisa kehilangan kesempatan emas itu.
3. Kecepatan hidup kita (terlalu sibuk)
Jika kita naik kereta api dengan kecepatan tinggi, maka kita akan kesulitan melihat pohon-pohonan yang ada disamping rel kereta. Demikian juga jika kecepatan hidup kita begitu tinggi alias terlalu sibuk sehingga kita tidak punya waktu untuk bersekutu dengan Tuhan, tidak punya waktu mempelajari Alkitab dan tidak ada waktu untuk bersosialisasi dengan keluarga dan teman maka pada akhirnya kita bisa kehilangan kesempatan emas itu.
SEMUA BERPULANG KEPADA KEGAIRAHAN
Kunci dari keberhasilan kita menggunakan kesempatan emas yang disediakan oleh Tuhan adalah “Kegairahan.” Selama kita memiliki kasih mula-mula dengan Tuhan, maka kegairahan untuk memberitakan Injil akan terus berkobar di dalam hati kita.
Orang yang sedang jatuh cinta pasti suka menceritakan tentang orang yang dicintainya. Seorang wanita bernama Greta ia menderita stroke, ia buta, ia tidak bisa berbicara dan pada tubuhnya sudah dipasang banyak selang, pipa, kateter dan ia sudah mendekati ajal karena penyakitnya yang sangat kronis. Ia hanya bisa berkomunikasi dengan mengedipkan matanya untuk menyatakan ya atau tidak.
Namun yang luar biasa, dalam minggu-minggu terakhir sebelum ia meninggal dunia ia memenangkan seorang perawat muda bagi Kristus dan memimpin seorang relawan yang telah melenceng dari iman ke dalam hubungan baru dan hidup dengan Tuhan.Kok bisa? Apa yang Greta lakukan terhadap mereka? Greta meminta sukarelawan itu membacakan Alkitab yang ada disamping tempat tidurnya setiap hari. Membacakan Alkitab selama berminggu-minggu telah membuat api imannya menyala kembali karena iman timbul dari pendengaran akan Firman Kristus.
Greta juga suka bersenandung, walaupun ia tidak bisa bicara namun setiap hari dia selalu memuji dan menyembah Tuhan dengan menyenandungkan hymne-hymne dari masa kanak-kanaknya di gereja. Setiap kali si perawat muda itu masuk ke kamar Greta, ia selalu terganggu dengan hymne yang disenandungkan oleh Greta karena kata-kata yang ada di dalam hymne itu merupakan iman orang tua dari si perawat yang pernah ia tolak, si perawat itu pernah menolak Kristus.
Sampai suatu saat si perawat bertanya kepada Greta seperti ini; “Apakah Ibu masih percaya semua janji Yesus itu?” Greta berkedip artinya ya. “Bahkan setelah apa yang Allah izinkan terjadi padamu?” Greta berkedip keras artinya ya! Dan apa yang terjadi? Akhirnya perawat itu menerima Yesus sebagai Juruselamat karena ada seorang wanita tunanetra, tunawicara dan sekarat namun memiliki gairah untuk memberitakan Injil. Bagaimana dengan saudara dan saya? Jangan kehilangan kesempatan, tapi mari gunakanlah kesempatan emas hari ini dengan sebaik-baiknya. Kiranya Tuhan memberkati kita semua, amin! (FM)