TAHUN 2025 : THE YEAR OF HARVEST

TAHUN PENUAIAN

Ulangan 11 : 13 & 14 :

Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu,

Sehubungan Dengan TAHUN PENUAIAN kita akan membahas tentang 2 Hal :

I. JENIS TUAIAN

Mengenai Jenis Tuaian, Alkitab menggambarkan ada beberapa jenis tuaian :

1. Tuaian Jiwa - Jiwa : sesuai dengan Matius 9 : 36 - 38 maka jiwa - jiwa yang dimaksud adalah orang banyak yang tidak bergembala yaitu mereka yang belum kenal Sang Gembala Agung yaitu Tuhan Yesus.

Hari - Hari ini Tuhan Mengingatkan kita tentang 3 Hal, Yaitu :

A. Perhatikan Tahun 2033

B. Harvest Now

C. Jesus For Everyone

2. Tuaian Buah Roh : sesuai dengan Roma 7 : 4 berkata "Sebab itu, saudara-saudaraku, kamu juga telah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain, yaitu milik Dia, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, agar kita berbuah bagi Allah." Jadi kita yang telah dibebaskan dari kuasa dosa, Hidupnya Harus BERBUAH BAGI ALLAH.

3. Tuaian Berkat : sesuai dengan Ulangan 6 : 6 - 11 dikatakan Tuhan akan memberikan kepada umat-Nya kota yang tidak mereka dirikan, rumah yang tidak mereka isi, sumur yang tidak mereka gali, dan kebun anggur yang tidak mereka tanam. Meskipun melibatkan usaha manusia, tuaian berkat bagi kita sesungguhnya adalah anugerah Tuhan.

4. Tuaian di Bumi : sesuai dengan Wahyu 14 : 18 - 20 bahwa di akhir zaman malaikat Allah akan menuai di bumi dengan mengumpulkan orang fasik untuk penghukuman Allah

 

 

2. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM TAHUN PENUAIAN

1. Pencurahan Roh Kudus Yang Dahsyat

2. Hukum Tabur Tuai

Yohanes 4 : 35 :

Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.

Memasuki Tahun 2025 kita diingatkan kembali agar kita menyelesaikan Amanat Agung. TUGAS UTAMA kita sebagai orang percaya sebagai seorang Murid, tidak melihat apa profesi kita, adalah menyelesaikan AMANAT AGUNG.

Hal ini sesuai dengan Matius 28 : 19 & 20 "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” 

Menyelesaikan Amanat Agung adalah menjadikan semua bangsa itu murid Tuhan Yesus. HANYA MURID yang bisa memuridkan, karena itu kita harus terlebih dahulu menjadi murid Tuhan Yesus.

SEKRETARIAT

Jl. Veteran No. 8A Malang- Belakang TransMart
(Ex Royal ATK)

Phone

(0341) 327000

EMail

gbi.suropati.malang @gmail.com

Facebook

gbisuropati

Instagram

@gbisuropati

Youtube

GBI Suropati Malang

Whatsapp Center

0813.8226.8000

Youtube

Suropati Worship

TikTok

@gbisuropati

GENERASI YEREMIA, SELESAIKAN AMANAT AGUNG!.jpg

RENUNGAN KHUSUS

 

GENERASI YEREMIA, SELESAIKAN AMANAT AGUNG!

 

PENDAHULUAN

Salah satu kunci keberhasilan penginjilan adalah keberlanjutan penginjilan itu sendiri kepada generasi berikutnya. Dalam peristiwa keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir, Firaun sempat melarang bangsa Israel untuk membawa anak- anak mereka (generasi selanjutnya) untuk beribadah kepada Tuhan (Keluaran 10: 9-11). Apabila kita sepakat melihat Mesir pada masa itu sebagai gambaran “dunia”, maka kita akan menemukan seolah dunia hari ini sedang berbicara demikian “generasi opa oma, papa mama boleh mengenal Tuhan tetapi anak-anak dan generasi berikutnya tidak boleh mengenal Tuhan”.

 

Penginjilan tidak boleh hanya menjadi sejarah tetapi harus menjadi sesuatu yang terus eksis sampai hari ini. Apalagi menjelang kedatangan Tuhan Yesus yang semakin dekat, seharusnya penginjilan menjadi sesuatu yang lebih relevan bagi generasi ini dan lebih gencar dilakukan. Gereja harus segera berbenah dan merubah paradigma jemaatnya, khususnya generasi berikutnya. Bahwa Penginjilan tidak boleh lagi dipandang sebagai tugas orang-orang tertentu saja seperti pendeta, gembala atau orang-orang tua. Tetapi penginjilan adalah “warisan besar” yang harus terus dijaga bahkan dikobarkan lebih besar lagi apinya oleh generasi berikutnya.

 

ISI

Apabila kita berkaca pada teks Alkitab, penginjilan yang efektif tidak dimulai begitu saja. Kisah Para Rasul 1:8 dengan jelas mencatat:

 

“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

 

Sebelum pergi memberitakan Injil dan menjadi saksi, seseorang harus diperlengkapi terlebih dahulu oleh Roh Kudus. Petrus menginjil kepada 3000 orang persis setelah peristiwa Baptisan Roh Kudus di Yerusalem, Paulus memberitakan Kerajaan Allah kepada bangsa-bangsa setelah mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan dalam perjalanan ke Damsyik.

 

Momentum pencurahan Roh Kudus adalah momentum penting dalam hidup orang percaya untuk mengobarkan penginjilan. Oleh sebab itu, setiap masa membutuhkan pencurahan Roh Kudus. Sebagai orang Pentakosta, kita meyakini bahwa karya dan pencurahan Roh Kudus masih terus berlangsung sampai hari ini untuk memperlengkapi setiap orang percaya dalam penuntasan Amanat Agung.

 

Dalam bukunya, French Arrington menulis “Kuasa Roh Kudus memiliki hubungan langsung untuk bersaksi. Sekalipun kata-katanya sederhana dan langsung “to the point”, namun kata-kata rasul Petrus dibakar oleh Roh Kudus dan membawa kesadaran akan dosa, pertobatan dan pengampunan sehingga mengakibatkan 3000 orang diselamatkan”.

 

Kita percaya bahwa Alkitab masih relevan sampai hari ini, banyak cara yang berubah tetapi prinsip tidak berubah. Bahwa sejatinya Roh Kudus sendiri yang akan memampukan setiap orang percaya untuk dapat menyelesaikan Amanat Agung. Termasuk memampukan dan memberdayakan generasi muda untuk dapat mengobarkan lagi api penginjilan pada masa ini.

 

Dalam suratnya, Paulus memperingatkan “anak rohani”nya yaitu Timotius untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padanya lewat penumpangan tangan Paulus atas Timotius sebelumnya.

 

“Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.”

2 Timotius 1 : 6-8

 

Kata “kuperingatkan” menjadi suatu peringatan khusus bagi Timotius untuk terus menjaga bahkan mengobarkan “warisan” bagi generasi berikutnya. Dan di ayat 8 dijelaskan bahwa warisan itu adalah karunia Allah untuk berjuang bagi pemberitaan Injil. Paulus berpesan agar Timotius tidak takut, tidak malu bahkan rela ikut menderita demi terjadinya pemberitaan Injil.

 

Dari hal ini menjadi jelas, bahwa penginjilan adalah hal yang harus diwariskan oleh generasi terdahulu kepada generasi berikutnya. Dan generasi berikutnya sebagai penerima warisan tersebut harus menjaga dan mengobarkan lebih lagi api penginjilan itu. Adapun Roh Kudus yang akan memampukan dan menuntun generasi berikutnya untuk dapat menjaga dan mengobarkan penginjilan. Maka dari itu, menjadi penting bagi generasi muda untuk menerima pencurahan Roh Kudus di zaman ini.

 

Dan gereja kita mendapat visi, bahwa pada jaman ini kita memasuki satu era baru dari sejarah pencurahan Roh Kudus. Yaitu era Pentakosta Ketiga, dimana Roh Kudus akan dicurahkan sekali lagi untuk memampukan generasi muda dalam penginjilan. Roh Kudus akan bekerja dalam segala aspek kehidupan generasi muda yang tujuannya adalah penuntasan Amanat Agung.

 

APLIKASI

kreatif sehingga penginjilan dapat terus dilakukan sampai hari ini. Ada beberapa hal

penting tentang melakukan penginjilan pada zaman ini:

 

1. Menginjil di sekolah-sekolah dan kampus

Sekolah dan kampus adalah tempat dimana anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya dibandingkan keluarga dan gereja. Maka dari itu, sekolah- sekolah dan kampus adalah tempat yang efektif untuk melakukan penginjilan. Kita dapat mulai dengan mendoakan teman-teman kita yang belum percaya pada Tuhan Yesus. Lalu menunjukkan hidup benar dan penuh kasih sebagaimana Yesus telah hidup. Sehingga teman-teman kita dapat merasakan terlebih dahulu kasih Kristus lewati hidup kita. Setelah pendekatan ini dilakukan, baru lah kita mulai memberitakan tentang Tuhan Yesus sebagai Raja dan Juruselamat umat manusia. Lebih lagi kita dapat menantang mereka untuk menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

 

2. Menjadi role model lewat berbagai platform digital

Selain sekolah, generasi muda juga banyak menghabiskan waktunya di berbagai platform digital. Konten-konten yang kita upload setiap harinya dapat menjadi sarana untuk memberitakan Tuhan Yesus. Kita dapat memulai dengan menjadi role model bagi generasi ini dalam platform digital. Role Model hidup benar, hidup kudus, takut akan Tuhan dan lain-lain. Sehingga diri kita diterima oleh banyak orang. Setelah itu kita dapat menginjil dengan berbagai konten seperti kesaksian pribadi, ucapan syukur dan menceritakan kebaikan Tuhan Yesus. Kita juga dapat membuka ruang curhat dalam platform digital sehingga banyak orang bisa punya ruang untuk bercerita. Hal-hal seperti ini akan membuka pintu-pintu penginjilan.

 

3. Memberitakan Tuhan Yesus lewat Talenta

 Yang terakhir dan tidak kalah penting adalah tentang “Talenta”. Kita percaya bahwa setiap orang diperlengkapi dengan berbagai macam talenta dan potensi. Dan apabila kita percaya bahwa Baptisan Roh Kudus mampu memaksimalkan hidup seseorang dalam berbagai aspek kehidupan, maka kita juga akan mengerti bahwa setelah menerima pencurahan Roh Kudus kita dapat memaksimalkan seluruh talenta dan potensi hidup kita.

 

Talenta dan potensi yang kita maksimalkan dan kerjakan dengan baik ini kemudian akan dapat menjadi kesaksian bagi banyak orang. Orang-orang yang diberkati lewat kepiawaian kita bermain musik, menyanyi, bermain bulu tangkis bahkan sekedar mengerjakan soal-soal sulit matematika dapat bertanya dan ingin tahu, bagaimana kita orang-orang percaya memaksimalkan talenta dan potensi yang kita miliki. Hal ini kemudian yang akan menjadi pintu besar bagi tersiarnya kabar Injil. Bahwa Tuhan Yesus yang telah memampukan kita untuk mengembangkan berbagai talenta dan potensi yang kita miliki, sehingga menjadi berkat bagi banyak orang.

 

PENUTUP

Sebagai generasi Yeremia, adalah tanggung jawab kita untuk lebih lagi mengobarkan api penginjilan sampai Tuhan Yesus datang! Mari memberitakan Tuhan Yesus di sekolah-sekolah dan kampus, berbagai platform digital bahkan lewat segala talenta dan potensi yang kita maksimalkan. Tuhan Yesus Memberkati!


BCA 440 503 7000

Rek. Syukur & Persepuluhan
An. GBI Suropati

BCA 440 3333 070

Rek. DIAKONIA & Misi
An. GBI Suropati

BCA 440 7777 033

Rek. Pembangunan
An. GBI Suropati

BCA 440.872.0000

Rek. NATAL
An. Afen Hardiyanto / Melinda E.